Selasa, 23 Agustus 2011

25 orang terkaya di dunia versi majalah forbes tahun 2011

Daftar berikut merupakan daftar orang terkaya di dunia 2011 versi majalah Forbes yang dirilis baru-baru ini. Nama Bill Gates pendiri perusahaan raksasa microsoft yang selalu menempati posisi puncak kini menempati posisi kedua digeser oleh Carlos Slim Helu pemilik Telecom.

1. Carlos Slim Helu & family ($74 Billion) Telecom, Mexico

2. Bill Gates ($56 Billion) Microsoft, United States

3. Warren Buffett ($50 Billion) Berkshire Hathaway, United States

4. Bernard Arnault ($41 Billion) LVMH, Perancis

5. Larry Ellison ($39.5 Billion) Oracle, United States

6. Lakshmi Mittal ($31.1 Billion) Steel, India

7. Amancio Ortega ($31 Billion) Zara, Spanyol

8. Eike Batista ($30 Billion) Oil, Brazil

9. Mukesh Ambani ($27 Billion) Petrochemicals, oil & gas, India

10. Christy Walton & family ($26.5 Billion Walmart, United States

11. Li Ka-shing ($26 Billion) Hong Kong

12. Karl Albrecht $25.5 Billion) Aldi, Jerman

13. Stefan Persson ($24.5 Billion) H&M, Swedia

14. Vladimir Lisin ($24 Billion) Steel, Rusia

15. Liliane Bettencourt ($23.5 Billion) L'Oreal, Perancis

16. Sheldon Adelson ($23.3 Billion) Casinos, United States

17. David Thomson & family ($23 Billion) Media, Kanada

18. Charles Koch ($22 Billion) United States

18. David Koch ($22 Billion) United States

20. Jim Walton ($21.3 Billion) Walmart, United States

21. Alice Walton ($21.2 Billion) Walmart, United States

22. S. Robson Walton ($21 Billion) Walmart, United States

23. Kwok Thomas & Raymond & family ($20 Billion) Real estate, Hong Kong

24. Larry Page ($19.8 Billion) Google, United States

25. Sergey Brin ($19.8 Billion) Google, United States

Wilujeng boboran siam 1432


Assalaau’alaikum Wr. Wb.

Cunduk kana waktu, ninggang kana mangsa
Urang bakal papisah jeung bulan anu pinuh barokah
Pajauh jeung tamu agung nu langka tepung
Paanggang jeung mangsa anu pinuh ampunan
Ayeuna urang patepung jeung akhir syiam
Bulan syawal 1432 Hijriah
Mangrupakeun ciri pikeun kauunggulan jalma nu iman
Unggul dina merangan hawa nafsuna
Diwiwitan ku niat nu buleud
Seja ibadah kanu Maha Kawasa
Dipungkas ku zakat jeung sholat ‘Idul Fitri
Pikeun nyampurnakeun bersihna diri
Silih hampura geus jadi cirri
Silih do’akeun geus jadi adat
neda dihapunten samudaya kalepatan
“Taqobalallohu mina wa minkum syiamana wa syiamakum”

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sim Kuring sakulawarga

Senin, 22 Agustus 2011

1 Kesulitan, 2 Kemudahan

Selama hidup di dunia, seorang manusia terus saja mendapati kesusahan dan kesulitan. Semenjak dilahirkan, di masa kecil, remaja dewasa, bahkan sampai kematian pun berbagai kesulitan senantiasa mengiringi. Ini adalah ketetapan Allah bagi manusia, selama mereka belum kembali ke dalam surga yang penuh kenikmatan. Allah ta’ala berfirman,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي كَبَدٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (al-Balad: 4) Dan ini adalah suatu kewajaran, karena Allah menjadikan dunia ini sebagai tempat ujian dan cobaan bagi umat manusia. Tidak dinamakan cobaan jika tidak ada kesulitan sama sekali di sana. Oleh karenanya, bukanlah suatu keinginan realistis ketika seseorang ingin menghindari semua kesulitan. Akan tetapi seorang yang cerdas lagi mengetahui hakikat akan berusaha mencari tahu bagaimana sikap yang harus ditempuh dalam menghadapi berbagai kesulitan.

Hikmah dibalik kesulitan

Sudah dimaklumi bahwa Allah menciptakan kita di dunia ini dengan tujuan agar kita beribadah hanya kepada Allah. Kita menghamba, tunduk, patuh, menghinakan diri dan merendahkan diri di hadapan Allah ta’ala. Inilah tujuan utama, dan inilah tujuan yang paling mulia. Maka, ketika Allah mentakdirkan berbagai ketetapan-Nya bagi manusia, tidak lain karena Allah menginginkan agar manusia kembali kepada-Nya untuk merealisasikan tujuan hidupnya di dunia ini.
Tidaklah Allah menimpakan suatu musibah kepada manusia, kecuali bertujuan agar dia kembali kepada-Nya. Sehingga, sebaik-baik perkataan yang diucapkan oleh orang yang tertimpa musibah adalah perkataan,
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali hanya kepada-Nya.”
Kalimat ini mengandung makna bahwa kita semua adalah makhluk yang dikuasai, dimiliki dan dibawah pengaturan Allah ta’ala. Sedangkan kita semua akan kembali kepada-Nya di akhirat kelak. Sehingga ketika Allah berkehendak menimpakan musibah kepada kita, maka itu adalah hak-Nya, dan kita tidak berhak memprotes. Kita berkewajiban untuk bersabar menghadapi musibah itu, karena sabar terhadapnya adalah diperintahkan oleh-Nya.
Tentang makna kalimat tersebut, Fudhail bin ‘Iyadh v, mengatakan, “Barangsiapa mengetahui (meyakini) bahwa dirinya akan kembali kepada Allah, hendaknya dia mengetahui bahwa dia akan dihadapkan di hadapan Allah. Barangsiapa mengetahui dirinya akan dihadapkan di hadapan Allah, hendaknya dia mengetahui bahwa dia akan ditanya di hadapan Allah. Barangsiapa mengetahui dirinya akan ditanya di hadapan Allah, hendaknya dia mempersiapkan jawaban untuk setiap pertanyaan.”
Sehingga berbagai kesulitan dan musibah yang menimpa hamba, sesungguhnya adalah pengingat bagi hamba akan kerendahan dan kelemahan dirinya dihadapan Allah. Pengingat bahwa dia akan kembali kepada Allah ta’ala. Yang dengan itu diharapkan dia akan kembali menghamba kepada Allah, mempersiapkan diri menyambut akhirat dengan ketakwaan.

Ada Kemudahan bersama Kesulitan

Dari paparan tersebut, kita mengetahui ternyata Allah menimpakan musibah dan menakdirkan kesulitan bukan untuk menyulitkan hamba-Nya, apalagi menzhaliminya. Maha suci Allah dari hal demikian. Akan tetapi, musibah dan kesulitan itu adalah ujian yang manfaatnya akan kembali kepada hamba, yang kebanyakan adalah sebagai akibat dari ulah hamba itu sendiri.
Dan jika kita benar-benar memperhatikan musibah dan kesulitan yang Allah takdirkan, niscaya kita akan mendapati bahwa bersama setiap kesulitan itu pasti ada kemudahan yang mengiringinya. Ini adalah kenyataan, dan ini adalah janji Allah ta’ala.
Allah ta’ala berfirman,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (*) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (asy-Syarh: 5-6)
Syekh Abdurrahman as-Sa’di v menjelaskan, ayat ini merupakan kabar gembira bahwa setiap kesusahan dan kesulitan pasti diiringi oleh kemudahan. Sehingga seandainya kesulitan itu masuk ke dalam liang binatang Dhab, niscaya kemudahan juga akan ikut masuk dan mengeluarkannya.
Beliau juga menjelaskan, bahwa sebuah kesulitan akan diiringi oleh dua kemudahan. Maka satu kesulitan tidak akan bisa mengalahkan dua kemudahan. Dan kesulitan yang dimaksud adalah umum, mencakup segala bentuk kesulitan. Seberapa besar pun tingkat kesulitan pasti diakhiri dengan kemudahan. (Lihat Taisirul Karimir Rahman)
Pada ayat tadi, Allah menegaskan dengan perkataan-Nya, “bersama kesulitan” yang hal ini menunjukkan akan dekatnya kemudahan itu setelah datangnya kesulitan. Demikian juga sabda Nabi shollallohu’alaihi wa sallam,
وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Dan sesungguhnya kelapangan ada bersama dengan kesempitan, dan bersama kesulitan pasti ada kemudahan.” (Riwayat Ahmad)
Allah ta’ala berfirman,
حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللهِ أَلا إنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
“Sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.’” (al-Baqarah: 214)
Dan perlu kita pahami bahwa kemudahan ini terkadang berupa kesuksesan yang Allah berikan kepada hamba-Nya dalam menghadapi kesulitan ini, dan terkadang berupa kelapangan dada untuk sabar dan ridha menerima takdir dan kehendak Allah ini. Sehingga janganlah kita sampai berprasangka buruk kepada Allah ta’ala ketika mendapati suatu kesulitan dan musibah.

Bagaimana meraih kemudahan?

Janji yang Allah berikan kepada hamba-Nya bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan, bukan berarti kita boleh berpangku tangan menunggu tanpa usaha meraih kemudahan dari Allah ta’ala. Bahkan Allah ta’ala telah menjelaskan jalan-jalan untuk menggapai kemudahan dan pertolongan dari Allah ta’ala. Karena Allah telah menjadikan segala sesuatu dengan sebabnya. Berikut ini beberapa usaha yang seyogyanya kita lakukan dalam rangka meraih kemudahan dari Allah ta’ala:
- Bertakwa kepada Allah ta’ala.
Berdasarkan firman Allah ta’ala,
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (ath-Thalaq: 2)
- Bertawakal hanya kepada Allah.
Karena Allah ta’ala berfirman,
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (ath-Thalaq: 3)
- Bersabar dan menguatkan kesabaran.
Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (Ali ‘Imran: 200)
- Ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam menempuh jalan Allah.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (al-Ankabut: 69)
- Meluruskan dan menguatkan keimanan.
Allah ta’ala berfirman,
وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (ar-Rum: 47)
- Mengenal Allah dalam keadaan lapang.
Rasulullah shollallohu’alaihi wa sallam bersabda,
تَعرَّفْ إلى اللهِ في الرَّخاء يَعْرِفْك في الشِّدَّةِ
“Kenalilah Allah dalam keadaan lapang, niscaya Allah akan mengenalmu dalam keadaan sempit.” (Riwayat Ahmad)
Maksudnya, jika seorang hamba dalam keadaan lapangnya tetap bertakwa kepada Allah, menjaga batasan-batasan-Nya, dan memperhatikan hak-hak-Nya, berarti dia telah mengenal Allah dalam keadaan lapang. Dan dengan itulah Allah akan menyelamatkannya dari berbagai kesusahan dan kesulitan. Wallahu a’lam.
Artikel Rubrik Lentera Majalah Nikah Sakinah Vol 10 No 2

Mengembalikan kerugian menjadi keuntungan

Membalikan Kerugian Menjadi Keuntungan

Kamis, 21/01/2010 14:52 WIB | Arsip | Cetak   Kirim Pertanyaan
Assalamu'alaikum wr. wb.
Selamat siang dan salam super sukses. Perkenalkan nama saya Aulia Irsyam seorang entrprenuer yang sedang menjalani hari menuju ke kesuksesan, Insya Allah. Ada beberapa hal yang akan saya tanyakan terkait dengan Perusahaan (Manga Cafe) saya. Saat ini usaha yang sedang saya jalani ini sudah melewati 2 tahun dan akan memperpanjang sewa tempat pada Januari ini. Selama 2 tahun tersebut saya harus mengakui bahwa perusahaan saya ini merugi karena dilihat dari indikator ketidakmampuan atau kekurang mampuan untuk memenuhi biaya sewa perpanjangan kontrak secara full walaupun untuk biaya operasional usaha saya tertutupi.
Pertanyaan saya :
  1. Apakah masih layak usaha atau perusahaan saya yang bernama "Manga Cafe " ini untuk dilanjutkan selama 2 tahun kedepan karena karena klausal kontrak minimal perpanjangan tempat harus selama 2 tahun??
  2. Untuk uang perpanjangan sewa kontrak mungkin sudah ada jalan keluarnya tpi saya tidak ingin kejadian 2 tahun yang lalu kembali terjadi, nah bagaimana sebaik nya sistem yang saya pakai atau apa sistem dasar yang sebaiknya saya gunakan?
  3. Bagaimana cara nya meningkatkan penjualan dari product makanan dan minuman saya tanpa ada nya tambahan menu baru?
  4. Saya ingin menerapkan sistem profit sharing pada karyawan saya, apakah itu relevan mengingat omset yang di didapat belum bisa memberikan keuntungan yang lebih?
  5. Saat ini saya juga butuh tambahan dana untuk mendesign ulang layout Perusahaan Manga Cafe saya karena salah satu faktor yang saya pikir dan rasa yang mengakibatkan ketidakmaksimalan omset saya adalah design yang tidak mewakili.
Jadi jika ada yang berminat dengan baik hati untuk meminjamkan uang nya boleh kontak saya di nomor 08122085449. teima kasih.
Saya mohon jawabannya Pak, terima kasih banyak.
Salam Super Sukses!
Note : Sebagai informasi tambahan silahkan diliat di facebook komik kafe, karena selain kafe kami juga ada rental komik nya.
Manga Cafe CEO, Aulia Irsyam

Jawaban

Wa'alaikumussalam Wr.Wb.
Saudara Aulia yang dirahmati Allah pertama saya ucapkan selamat karena usaha Anda telah melalui masa krisis tahap 1 dalam berbisnis. Berdasarkan penelitian dari Kauffman Foundation yang pernah saya baca, setiap tahun di Amerika lahir 1 juta pengusaha. Sayangnya 90% mati di tahun pertama. Sisanya 90% lagi mati di 5 tahun pertama dan tak banyak yang bisa merayakan ulang tahun di 10 tahun pertama mereka kecuali hanya segelintir kecil saja. Sekali lagi SELAMAT !
Coba perhatikan kata-kata saudara berikut ini :"Selama 2 th tersebut saya harus mengakui bahwa perusahaan saya ini merugi karena dilihat dari indikator ketidakmampuan atau kekurang mampuan untuk memenuhi biaya sewa perpanjangan kontrak secara full walaupun untuk biaya operasional usaha saya tertutupi. pertanyaan saya :
Jadi saudara anggap bahwa usaha tersebut tidak sebagaimana harapan saudara karenan ketidakmampuan atau kekurang mampuan untuk memenuhi biaya sewa perpanjangan kontrak secara full walaupun untuk biaya operasional usaha saya tertutupi.
Padahal masalah utama saudara adalah UANG bukan? dan kalau mau ditarik benang merahnya, kemampuan usaha saudara untuk mengenerate income atau menghasilkan income alias profit alias UNTUNG bersih ITULAH MASALAH SEBENARNYA !
Baiklah berikut jawaban saya atas pertanyaan saudara:
  1. Semua itu tergantung kemampuan saudara untuk menghasilkan income atau profit alias UNTUNG bagi perusahaan saudara. Mengapa harus untung? Karena dengan adanya untung maka peusahaan akan hidup. Anda bisa bayar sewa, karyawan, operasional, dll. Dari mana Anda dapat untung? Dari pelanggan bukan? Nah masalah saudara sekarang adalah bagaimana Anda bisa menarik sebanyak mungkin pelanggan ke cafe saudara? Tentu saja agar mrk mau datang ke tempat saudara, saudara harus berfikir seperti layaknya pembeli."Mengapa saya harus makan di cafe Manga? Apa lebihnya cafe Manga dibanding yang lain? Apa untungnya bagi saya? Kelebihan apa saja yang akan saya dapatkan ketika saya makan di cafe Manga dibanding cafe yang lain? Nah saudara harus bisa berfikir seperti konsumen, think like a customer
  2. Sistem apapun yang Anda gunakan selama tidak bisa menarik orang sebanyak mungkin makan di Cafe Manga tidak ada artinya. Prinsipnya cuma satu pikirkan sebanyak mungkin cara untuk membuat care anda ramai SETIAP HARI titik.
  3. Nah untuk cara yang satu ini saya sarankan Anda baca buku saya Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian jilid 2 Bab 17 yang judulnya LEVERAGE: Tingkatkan Pfofit Bisnis Anda 5.300 dalam waktu 5 bulan ! atau bisa juga baca buku salah satu guru saya Pak Tung Desem Waringin yang judulnya Marketing Revolution
  4. Justru cara seperti itulah yang diterapkan oleh rumah makan Sederhana dimana dengan profit sharing biaya gaji jadi kecil sekali bahkan bisa nol dan meningkatkan penjualan karena karyawan terpacu untuk menjual lebih banyak sebab ini terkait dengan penghasilan mereka. Istilahnya produktivitas terkait dengan penjualan
  5. Apakah memang hanya karena design yang menyebabkan cafe Anda jadi sepi. Jangan2 hal yang lainya seperti harga kemahalan, pelayanan tidak ramah, rasa tidak enak, pelayanan lama, suasana tidak nyaman. dst.
Demikian Penjelasan Saya, Semoga Bermanfaat. Belajar lagi lebih banyak tentang bisnis disini
Valentino Dinsi
(Spiritual Entrepreneur beralamat di www.ayomandiri.org, www.valentinodinsi.com dan www.bisnis2121.com dan www.mandiri4sukses.com)

malam lailatul qodar

Diantara karunia Allah swt kepada hamba-hamba-Nya pada sepuluh malam terakhir adalah dijadikannya satu malam lebih baik daripada seribu bulan, sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya ;
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya : “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr : 3)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan umatnya yang hendak mendapatkan malam mulia ini agar mencarinya pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan, sebagaimana diriwayatkan oleh imam Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan".
Namun dikarenakan tidak jarang terjadi perbedaan awal masuk Ramadhan di negara-negara islam maka bagi kaum muslimin yang ingin mendapatkan Lailatul Qadr hendaklah dia mencarinya disetiap malam pada sepuluh malam terakhirnya.
Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Siapa yang ingin mencari (Lailatul Qadr), maka hendaklah ia mencarinya pada sepuluh akhir Ramadlan."
Lailatul Qodr tidak hanya dikhususukan bagi orang yang beritikaf di masjid akan tetapi ia diperuntukan bagi kaum muslimin yang bersungguh-sungguh didalam beribadah dan tidak membuang-buang waktunya dengan amal-amal yang tidak bermanfaat pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan baik dirinya beritikaf atau tidak.
Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah berkata; "Pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya."
Seorang yang ingin mendapatkan Lailatul Qadr hendaklah memperhatikan hari-harinya di sepuluh malam terakhir Ramadhan dengan ibadah-ibadah ketaatan kepada Allah swt. Hal demikian tidak hanya dilakukan pada malam-malam hari akan tetapi juga di siang-siang harinya, diantaranya : sedekah, membantu orang lain, memperhatikan shalat-shalat fardhu dan nafilah, dzikir, tilawah al qur’an, doa, qiyamullail atau lainnya.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Dan barang siapa yang menegakkan (shalat pada malam) Lailatul Qadr dengan keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."
Dan sebaik-baik doa yang diucapkan pada malam itu adalah :
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Sebagaimana hal itu diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi dari Aisyah ia berkata; wahai Rasulullah, apabila aku mengetahui malam apakah lailatul qadr, maka apakah yang aku ucapkan padanya? Beliau mengatakan: "Ucapkan; ALLAAHUMMA INNAKA 'AFUWWUN KARIIMUN TUHIBBUL 'AFWA FA'FU 'ANNII (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan Maha Pemurah, Engkau senang memberikan ampunan, maka ampunilah aku).” Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih.
Wallahu A’lam

Minggu, 21 Agustus 2011

TIPS KELUARGA SAKINAH

tips Keluarga Sakinah

Kita sering menyaksikan infotainment di TV, banyak selebritis yang kawin-cerai. Kayaknya sepele banget, sepertinya urusan yang satu ini cuma urusan administrasi saja.

Dalam tulisan ini, penulis tak hendak menjadi pengamat atau biang gosip bagi selebritis, tapi lebih pada kepentingan untuk memotivasi kita semua agar dapat menciptakan keluarga yang rukun dan damai. Karena sesungguhnya, bukan hanya selebritis yang bisa kawin-cerai, tapi masyarakat biasa juga bisa. Jika saja mereka mengerti betapa pentingnya mempertahankan sebuah perkawinan, apalagi buat kita yang beriman pada Allah swt, tentu pertimbangan yang sangat matang menjadi acuan utama.

Kadang kala hanya karena masalah kecil, mereka harus akhiri perkawinan dan anak-anak jadi korban sifat egois dan keangkuhan orang tua. Entah apa yang bisa kita pahami, lagi-lagi alasan hak asasi atau urusan pribadi dan hal lain sehingga orang lain sulit memberikan masukan. Apalagi disaat hati sedang "panas", wahh..tentulah sulit untuk bisa memberikan bantuan moral.

tentu kita sering menghadiri acara pernikahan teman sejawat atau keluarga kita dan sesering itu pula kita mendengar doa orang tua yang ingin anak-anak mereka dapat menjadi keluarga sakinah ketika menikah. Keluarga yang sakinah dan selalu penuh rahmat..begitu do'a para "sepuh".

Menurut kaidah bahasa Indonesia, s akinah mempunyai arti kedamaian, ketentraman, ketenangan, kebahagiaan. Jadi keluarga sakinah mengandung makna keluarga yang diliputi rasa damai, tentram, juga bahagia (mudah-mudahan bahagia lahir bathin).

Dari kata sakinah, kita dapat maklumi bahwa do'a para sepuh tadi adalah menginginkan suasana damai dalam rumah tangga. namun sering kedamaian dalam rumah tangga menjadi rusak hanya karena tidak adanya saling pengertian antara suami dan istri; apalagi kalau sudah menyangkut urusan materi. Berikut tips untuk menciptakan keluarga sakinah.

Penulis pernah dapatkan beberapa tips tentang bagiamana menjadi keluarga yang sakinah ini ketika mengikuti ceramah/khutbah di sebuah menjid di Jawa barat dan semoga berguna bagi kita semua :
  1. ketika kita melamar 'sang pujaan' untuk menjadi istri, kita bukanlah sedang melamar/meminta kepada orang tua/wali si gadis; tetapi kita sedang meminta kepada Allah swt melalui orang tua/wali si gadis.
  2. ketika kita menikah, kita bukanlah menikah di hadapan penghulu tetapi menikah di hadapan Allah swt.
  3. ketika resepsi pernikahan berlangsung, catatlah dan hitunglah para undangan yang hadir untuk mendo'akan kita saat itu.Hal ini perlu kita lakukan dan pikirkan lebih dalam jika kita akan/sedang/sudah berpikir untuk bercerai, karena itu berarti kita harus meminta maaf kepada mereka karena telah menyia-nyiakan do'a mereka.
  4. Selama menempuh hidup berkeluarga, sadarilah bahwa jalan yang akan kita lalui tidaklah melulu jalan yang bertabur bunga kebahagiaan tetapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri.
  5. ketika biduk rumah tangga oleng, janganlah saling berlepas tangan; tetapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan.
  6. ketika kita belum dikaruniai anak, cintailai istri atau suami dengan 100 % sepenuh hati.
  7. ketika sudah mempunyai anak, jangan bagi cinta kepada suami atau istri dan anak-anak dengan beberapa bagian tetapi cintailah suami-istri dan anak-anak dengan masing-masing 100% sepenuh hati.
  8. ketika ekonomi keluarga belum membaik, yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami istri kepada Allah Swt (banyak juga kaum istri yang tidak tahan dengan kondisi serba kekurangan materi dan akhirnya memilih pergi).
  9. ketika ekonomi sudah membaik, jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi ketika menderita (justru godaan banyak terjadi disini, ketika hidup susah; suami selalu setia namun ketika sudah hidup mapan dan bahkan lebih dari cukup, suami sering melirik yang lain dan bahkan berbagi cinta dengan wanita yang lain)
  10. ketika anda adalah suami, boleh bermanja-manja bahkan bersifat kekanak-kanakan kepada istri dan segeralah bangkit menjadi pria perkasa secara bertanggung-jawab ketika istri membutuhkan pertolongan.
  11. ketika anda seorang istri, tetaplah anda berlaku elok, tampil canti dan gemulai serta lemah lembut, tetapi harus selalu siap menyeleaikan semua pekerjaan dengan sukses.
  12. ketika mendidik anak, jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.
  13. ketika anak bermasalah, yakinlah bahwa tidak ada seorang anak pun yang tidak mau bekerjsama dengan orang tua, yang ada adalah seorang anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.
  14. bagi anda wanita, ketika ada PIL, jangan diminum, cukuplah suami anda yang menjadi "obat".
  15. bagi anda lelaki, ketika ada WIL, jangan pernah ajak berlayar sebiduk berdua ke samudra cinta, cukuplah istri anda sebagai pelabuhan hati.
  16. ketika kita menjadi keluarga yang sakinah, contohlah keluarga rasululloh saw.
nah, itulah tips yang mungkin bisa bermanfaat. memang lebih mudah menulis dari pada melakoni. tapi paling tidak, rasa hormat dan saling menghormati antara suami- istri serta saling mengerti hak dan kewajiban adalahs syarat mutlak untuk menjadi sakinah. yang paling berarti bagi kita jika hendak berlayar ke samudra kehidupan adalah 'keimanan", sehingga ombak yang besar sekalipun bisa kita lalui dengan sukses meski harus basah kuyup.

my family

Alhmdulillah kami sekeluarga bersyukur dengan apa yang diperoleh sampai hari ini,  kami bersyukur ya Allah atas nikmatmu, nikmat sehat, nikmat keimanan dan diberi anak-anak yang soleh dan solehah. Mudah-mudahan kami dijadikan keluarga yang sakinah, mawadah warohmah...